Sabtu, 10 Maret 2012


GAYUS TAMBUNAN BEBAS KELUAR MASUK TAHANAN
Gayus Tambunan pegawai pajak golongan IIIA yang mempunyai gaji berkisar Rp 1.600.000 hingga Rp 1.800.000 per bulan tiba-tiba saja membuat gempar media karena ia  memiliki rekening  Rp. 28.000.000.000. Gayus sempat menjadi buronan ke Singapura, tapi akhirnya Gayus dapat ditangkap polisi dan mendekap ditahanan rutan brimob kelapa dua Depok.
Gayus kembali berulah ia tertangkap basah kamera seorang fotografer  sedang menonton pertandingan tenis di Bali. Gayus yang saat itu menyamar dengan menggunakan rambut palsu berponi serta menggunakan kaca  mata terlihat asyik menyaksikan pertandingan tenis dan terlihat pula sedang merekam gambar memalui ponsel. Seharusnya Gayus tetap berada di tahanan rutan brimob sebab setatusnya sebagai tahanan.
          Foto Gayus itu tersebar lewat media massa. Terbongkarlah bahwa untuk ke Bali itu ia mesti menyuap beberapa oknum polisi dengan uang senilai ratusan juta rupiah. Bahkan ternyata Gayus sering masuk keluar tahanan, karena terbukti adanya foto-foto yang beredar Gayus sedang melakukan pelesiran keluar negeri yakni Singapura dan China dengan menggunakan identitas dan papsor palsu yang dibuatnya juga dengan melalui uang suap olehnya.
          Kasus keluar masuknya Gayus Tambunan dari rutan brimob itu menggambarkan kuat bahwa hukum di Indonesia memang bisa diperjual-belikan dan hanya orang-orang berduitlah yang bisa menikmatinya. Itulah sebabnya korupsi dan suap telah menjadi trend senter di kalangan orang-orang yang berduit.

Gambar :










Gayus Tambunan




GAYUS TAMBUNAN BEBAS MASUK TAHANAN

Gayus Tambunan pegawai pajak golongan IIIA yang mempunyai gaji berkisar Rp 1.600.000 hingga Rp 1.800.000 per bulan tiba-tiba saja membuat gempar media karena ia  memiliki rekening  Rp. 28.000.000.000. Gayus sempat menjadi buronan ke Singapura, tapi akhirnya Gayus dapat ditangkap polisi dan mendekap ditahanan rutan brimob kelapa dua Depok.
Gayus kembali berulah ia tertangkap basah kamera seorang fotografer  sedang menonton pertandingan tenis di Bali. Gayus yang saat itu menyamar dengan menggunakan rambut palsu berponi serta menggunakan kaca  mata terlihat asyik menyaksikan pertandingan tenis dan terlihat pula sedang merekam gambar memalui ponsel. Seharusnya Gayus tetap berada di tahanan rutan brimob sebab setatusnya sebagai tahanan.
      Foto Gayus itu tersebar lewat media massa. Terbongkarlah bahwa untuk ke Bali itu ia mesti menyuap beberapa oknum polisi dengan uang senilai ratusan juta rupiah. Bahkan ternyata Gayus sering masuk keluar tahanan, karena terbukti adanya foto-foto yang beredar Gayus sedang melakukan pelesiran keluar negeri yakni Singapura dan China dengan menggunakan identitas dan papsor palsu yang dibuatnya juga dengan melalui uang suap olehnya.
        Kasus keluar masuknya Gayus Tambunan dari rutan brimob itu menggambarkan kuat bahwa hukum di Indonesia memang bisa diperjual-belikan dan hanya orang-orang berduitlah yang bisa menikmatinya. Itulah sebabnya korupsi dan suap telah menjadi trend senter di kalangan orang-orang yang berduit.

Gambar :